Ini adalah perjalanan yang sangat keliru,tanpa di sadari ternyata kami salah rute….
Tidak tau kenapa,tujuan kami dari awal memang sudah di planing,tidak tau kenapa salah rute,mungkin terlalu banyak bertanya sebab setiap jawaban dari tiap orang mengenai rute berbeda jalur,memang semuanya tida ada yang salah Cuma masalahnya jalur mana yang lebih dekat.itulah kekurangan kami dalah hal mencari rute namun kami berharap semuanya ada hikmahnya,sebagai pengalaman perjalanan yang memang penuh dengan manfaat.
Mestinya kami mengambil rute Bandung-ciparay-Pacet-kerta sari, namun kami mengambil rute Bandung-pangalengan-kertamanah jelas lebih jauh,yang akhirnya kami kehilangan banyak waktu tempuh,di prediksikan sebelum adzan magrib kami sudah di puncak,tapi malah tersesat di perkebunan Malabar,mungkin karena derasnya hujan kami jadi sedikit terhambat perjalanan juga karena emosi ingin cepat sampai jadi tak konsentrasi membaca peta malah mendengarkan apa kata orang lain.
Semoga perjalanan kami yang satu ini selalu menjadi pelajaran dari awal perjalanan dan pendakian kami.dan kami memulai cerita pendakian ini……….
GUNUNG WAYANG
Gunung Wayang adalah sebuah gunung yang terdapat di selatan kabupaten bandung,dengan ketinggian 2241 mdpl,letaknya di desa Tarumajaya kecamatan Kertasari kabupaten Bandung. gunung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp buki,hutan Dipterokarp atas,hutan Montana dan hutan Arecaceous/hutan gunung. Gunung ini terdiri dari jajaran perbukitan dan gunung gunung kecil lain seperti gunung Windu dan gunung Bedil.dari kaki gunung Wayang mengalir 7 mata air yang mengairi setu Cisanti sebagai hulu sungai dari sungai Citarum sungai terpanjang di pulau Jawa.Vegetasi hutan ini semak belukar di sekelilingnya terdapat pohon besar.
Gunung Wayang dikelilingi oleh gunung gunung besar di Jawa Barat,sebelah timur terdapat gunung Papandayan yang berdiri kokoh,sebelah selatan berbatasan dengan pegunungan Malabar,sebelah barat berbatasan dengan perbukitan Arjasari,sebelah utara berbatasan dengan wilayah Majalaya.
Untuk masuk ke area gunung Wayang,Pendaki harus melewati jalur perkebunan teh yang bercampur dengan perkebunan komoditas sayuran milik Warga sekitar.adpun rute jalur ke gunung Wayang dapat dilalu 2 jalur d kota Bandung,pertama jalur terdekat jalur Ciparay-Pacet-Kertasari,yang kedua jaur terjauh alur Pangalengan-kertasari.tentu jalur yang mesti dipilih adalah jalur pertama.
Sebagai permulaan cerita,maka saya langsung ke cerita perjalanan…………………………………………………….
15 Nopember 2014
Pukul 08:00
Seperti biasa perjalanan kami dari base camp menuju dusun telajung Cikeas siap carter angkot menuju nagrak,ongkos murah kok,rp.3000/orang.di perapatan nagrak kami siap menunggu bus Bandung,tidak berapa lama bus MGI muncul,trayek ini dari cileungsi langsung ke Bandung via tol,ongkos rp.55000/orang.Kurang lebih 3 jam perjalanan lancar kami sampai di terminal Leuwi Panjang Bandung.
Pukul 12:00 WIB
Kami adalah Ahmad ketok,Nurdin kolay,Feri, Ilham debleng,dan saya Bacun,sampai di Bandung. Hujan pun mulai turun,belum juga sampai tujuan,kami sudah di hantam hujan tapi itu bukan suatu alasan untuk mengurungkan niat kami. Sambil menunggu hujan reda,rasanya perut ingin di cas,para pedagang makanan sudah memanggil manggil kami.Nah..ini dia,ketoprak tahu ala Bandung sudah di pesan 4 porsi,seorang teman kami makan di warung nasi.
Pukul 13:00 wib
Hujan sudah mulai reda, kami siap melanjutkan perjalanan,mencari angkot 05 warna merah menuju lampu merah rp.3000/orang.di lanjutkan naik angkutan jurusan panggalengan.sebenarnya dari sini jalur terdekat adalah jurusan ciparay-pacet,tapi kami mengambil jurusan pangalengan karena kami seperti terpropokasi calo angkot untuk melalui jalur pangalengan,mungkin karena hujan terus mengguyur.
Ongkos rp.15000/orang,sekitar 3 jam kami melaju menuju Pangalengan,jalan yang berkelok kelok,naik turun,di tambah angkutan odong odong membuat kami dan penumpang lain naik tensi darah,tapi seru juga tidak bikin bête.
Pukul 16:00 WIB
Kami sudah sampai di terminal Pangalengan,wiiiy..hujanya makin deras,dari pada basah kuyup mendingan berteduh dulu.sambil bakar rokok kretek di tambah gorengan angat.setelah kira kira 30 menit hujan berganti gerimis,dilanjut naik colt menuju pintu perkebunan Malabar.rp.3000/orang colt odong odong melaju naik ke jalur kolak kelok,”tancap terus kang….”teriak teman kami.
Pukul 17:00 WIB
Kami sudah di depan Pintu perkebunan Malabar,ada banyak jalur menuju pendakian,antaranya menuju Papandayan Garut,gn.Malabar,gn.Wayang, dan lain-lain. Sambil istirahat dan ngopi-ngopi dulu,kami berpoto-poto dulu,sambil menunggu gerimis berhenti.Sudah hamper 30 menit,gerimis tak kunjung pulang,terpaksa kami melanjutkan perjalanan menuju Gn.Wayang.Hari pun mulai gelap,germis makin bertambah hujan lebat,kami tatap berjalan menyusuri perkebunan Malabar.
Pukul 18:00 WIB
Azan Magrib sudah berkumandang dari perkampungan,kami masih saja di perjalanan dengan pakaian basah kuyup,kami merasa lelah ditambah kedinginan,soal perut jangan di Tanya,tentunya ga mau di ajak kompromi,tanpa ada komentar apapun di antara kami,perjalanan tetap berlanjut. Tiba tiba dari belakang ada sebuah mobil anggkot yang mau pulang,kami di tawari naik sampai ke perapatan,dari pada makin lelah ikut aja mumpung gratis.Sambil bertanya Tanya ternyata mobil dari perkebunan,dia merasa kasihan pada kami,dengan berbesar hati dia menawarkan jasa.
Diperjalanan yang begitu gelap,tanpa ada peneragan satupun tanpa ada pemukiman kami semakin ngedown mental kami,pasrah apa yang mesti kami lakukan dengan keadaan begini.untungnya bertemu patrol Security perkebunan,kami bertanya lalu kami di alihkan perjalanan menuju pemukiman,kurang lebih 300 meter ada pemukiman penduduk,lalu kami melapor ke rumah Pak RW,sekaligus mau minta izin menginap,setelah berbasa basi ala Bandung sambil di layani layaknya tamu agung dan proses registrasi domisili dengan 2 buah kartu KTP,kami di izin kan menginap di rumah ibunya pak rw,namanya Rw.Dedi.
Alhamdulilah kami bisa istirahat di rumah ibu nya Pak Rw Dedi….
Kami di layani bagaian tamu agung mungkin karena merasa kasihan,sambil mium kopi dan santap gorengan yang masih panas,ada juga teman kami yang siap siap memanjakan badan karena lelah habis menempuh perjalanan panjang. Sambil santai-santai mirip di pantai,kami ngobrol sama ibu yang baik hatinya dengan logat Bandung,untung nya saya bisa sedikit-dikit logat Bandung dengan nada yang begitu halus,kadang takut salah ucap makanya kata demi kata keluar dengan hati-hati,takut salah malu kita.
16 Nopember 2014
Pukul 06:00 WIB
Pagi-pagi sekali kami sudah terbangun,karena dinginnya kami tidak lelap tidur. Tidak begitu lama anaknya si ibu mengajak untuk mandi di air panas,air panas ini air uap panas dari kawah gunung yang di alirkan melalui pipa-pipa untuk energi uap panas bumi.lumayan mengurangi rasa dingin.
Setelah mandi kami sarapan gorengan sambil minum kopi di depan rumah si ibu,sambil berkemas untuk melanjutkan perjalanan,di pagi yang se cerah ini kami berpoto-poto buat kenangan,sambil menghirup udara yang sangat segar.
Pukul 07:00 WIB
Setelah semua sudah siap dan berpamitan ke pak Rw.Dedi dan ibunya kami melanjutkan perjalanan menuju Gunung Wayang,mengitari perbukitan kanan kiri perkebunan teh yang sangat luas bagaikan lautan teh.menanjak ke hutan pinus kaki gunung windu.Naik turu bukit tanpa henti menyusuri pipa pipa uap dari kawah,kadang kami kebingungan kemana jalanya,setiap ada orang pribumi yang hendak berkebun jadi sasaran bertanya,setelah 2 jam berjalan menanjak terlihat pengeboran uap gunung.lalu kami sampai di cabang jalur dari ciparay(setu cisanti)istirahat sejenak sambil poto-poto,kami tidak melanjutkan ke puncak karena kami sudah banyak kehilangan waktu,akhirnya kami putuskan untuk kembali lewat cisanti menuju ciparay. mengitari berkebunan teh masuk ke hutan pinus mengitari lagi hutan pinus kaki gunung Bedil,lalu masuk ke perkebunan sayur warga.kanan – kiri semua sayur mayor,hampir 3 jam kami berjalan melelahkan, perut terasa lapar terpaksa istirahat masak liwetan dulu.di tengah perkebunan warga di atas bukit kemiringan 15 derajat kami istirahat.
Pukul 13:00 WIB
Setelah semua siap,kami meneruskan perjalanan menuju setu Cisanti,masih menyusuri perkebunan warga melaju tanpa henti,sekitar 1 jam kami sudah sampai di setu cisanti,setu yang mempunyai 7 mata air,juga merupakan hulu sungai citarum.di sini terdapat petilasan Dipati ukur,kamiu istirahat sambil santai-santai,ada yang berjemur juga jalan –jalan sekitar setu,hampir 2 jam kami habiskan waktu di cisanti, sekitar pukul 4 sore kami pulang menuju ciparay,awalnya kami jalan kaki,sudah kerasa lelah kami naik angkutan gratis truk engkel,lumayan
Wah sayang bro padahal jalur pangalengan itu paling dket dan paling gampang..klou mau ane anter kesana lagi..tapi mau masuk nya ga dari perkebunan malabar
ReplyDeleteKEREEENNN
ReplyDeletekeren mantap
ReplyDelete